Suatu sore di sebuah cafe di Bandung, penulis bersama teman-teman mendiskusikan tentang bahaya rokok dimana suasana cafe cukup padat pengunjung. Sudah menjadi kebiasaan penulis dan teman-teman jika mendiskusikan sesuatu yang cenderung serius menggunakan bahasa Inggris. Tujuannya adalah melatih kemampuan bahasa inggris dan berpikir kritis.
Dapat ditebak apa yang terjadi jika sekumpulan orang bermuka asli Indonesia berbicara menggunakan bahasa Inggris? Tatapan sinis dari orang-orang dari meja sebelah juga dari orang yang lalu lalang melewati meja kami. Bukan pertama kali kami mendapat perlakuan seperti ini, lalu apa reaksi kami? Cuek saja dan melanjutkan pembicaraan dan tetap menggunakan bahasa Inggris.
Bukan berarti kami tidak mencintai bahasa Indonesia, kami semua lahir dan besar di Indonesia. Banyak orang masih belum menyadari akan pentingnya memiliki kemampuan bahasa Inggris sampai persyaratan kelulusan kuliah atau syarat dari penerimaan kerja memaksa untuk mendapat nilai tertentu. Tes bahasa Inggris seperti TOEFL dan IELTS merupakan sebuah alat ukur untuk mengukur sejauh mana kemampuan bahasa Inggris orang tersebut. Tetapi yang terjadi banyak masyarakat Indonesia mengejar nilain tanpa adanya usaha untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris.
Kemampuan bahasa tidak dapat dikejar secara cepat, harus melalui banyak proses baik dari segi keilmuan dan latihan untuk memperlancar kemampuan bahasa yang bersifat praktek. Tidak hanya kebiasaan tetapi juga mempelajari budaya yang terdapat dalam bahasa tersebut. Maka dari itu adalah sebuah hal yang mustahil dengan waktu yang singkat dapat menguasai kemampuan bahasa sampai pada level tinggi.
Apapun bahasa yang ingin kamu kuasai, cara paling mudah adalah menemukan wadah yang tepat untuk mengembangkan kemampuan bahasa yang kamu pelajari. Fokus dan jangan mudah terpengaruh dengan godaan yang membuat kamu melambat dalam mengembangkan kemampuan bahasa. Sangat wajar jika kamu punya target yang ingin dicapai tetapi semuanya tergantung dari komitmen yang bisa kamu lakukan terhadap dirimu sendiri.
Nikmati prosesnya. Good thing takes time.
John
Leave a Comment